Debat adalah sarana dalam memperluas wawasan dan mempertajam ide pemikiran melalui pertukaran gagasan. Namun, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan etika debat sehingga memastikan adanya dialog yang sehat dan konstruktif. Debat merupakan bagaimana membangun dialog konstruktif melalui pendekatan yang baik dan benar. Nah sahabat Golan kali ini kita akan membahas bagaimana supaya bisa dialog kontruktif tersebut?. Yuk simak artikel berikut.
Sahabat Golan, debat merupakan salah satu bentuk ekspresi intelektual yang penting dipelajari dalam dunia pendidikan dan juga pada masyarakat secara luas. Juga tidak ketinggalan pada saat masa perpolitikan sekarang banyak acara televisi mempertontonkan acara debat antar pihak-pihak yang terkait.
Tetapi dalam Golan Education ini kita tidak membahas hasil debat calon presiden dan wakil presiden ya. Golan Education Fokus ke edukasi saja. Oleh karena itu kita lebih membahas makna debat dan bagaimana sebenarnya debat yang baik dan benar itu?. Kenapa Golan bahas topik ini karena sering kali debat dapat berubah menjadi pertarungan verbal yang tidak produktif dan merugikan serta menjadi perdebatan hangat dalam masyarakat.
Artikel ini membahas prinsip-prinsip debat yang baik dan benar, dengan fokus pada membangun dialog konstruktif dan menghindari perilaku yang dapat menjatuhkan lawan debat. Pendekatan ini menekankan adu ide dan pemikiran sesuai dengan topik, menciptakan ruang untuk pertukaran informasi dan pemahaman yang lebih baik.
Berikut Point Prinsip Etika Debat yang Baik dan Benar:
Sikap Terbuka dan Saling Menghargai Pendapat Lain
Seorang yang berdebat atau istilahnya “debater” harus bersikap terbuka terhadap ide-ide yang berbeda dan menghargai pandangan lawan debat. Tujuan menghargai adalah untuk menciptakan atmosfer yang kondusif dalam pertukaran ide yang positif. Sehingga terhindar dari hal negatif. Walaupun ada banyak memanfaatkan debat untuk mencari kelemahan lawan. Tetapi Apabila kita tidak menghargai pendapat orang lain itu bisa mencelakakan kita.
Punya Pengetahuan yang Mendalam tentang Topik Bahasan
Debater benar-benar harus mempersiapkan diri dan belajar terhadap topik yang dibahas, Hal ini penting dan harus memahami topik secara mendalam. Pengetahuan yang kuat akan memungkinkan pada debater menyampaikan argumen dengan jelas dan meyakinkan. Sehingga terhindar dari ketidaktahuan akan sesuatu.
Sikap dan Kemampuan Mendengarkan yang Baik
Mendengarkan dengan baik dan seksama adalah kunci untuk merespon argumen lawan dengan tepat. Ini mencegah terjadinya kesalahpahaman dan bisa memperkaya diskusi. Seorang debater harus bisa mendengar saat lawan bicara memberikan pemikirannya. Tetapi ada waktu tertentu kita harus ambil tindakan untuk menjawab dari apa yang ditanyakan. Sehingga jawaban atas pertanyaan itu muncul dari pendengaran yang baik, Oleh karena itu butuh kefokusan dalam mendengar.
Etika Debat Hindari Perilaku yang Menjatuhkan lawan
Dalam debat mengkritik ide lawan debat lebih baik daripada menyerang pribadi mereka. Mengkritik dengan sopan tampa menjatuhkan itu lebih baik. dalam istilahnya tidak menggunakan Argumentum Ad Hominem. Istilah “argumentum ad hominem” berasal dari bahasa Latin. Secara harfiah, “ad hominem” berarti “terhadap orang” atau “ke arah orang.” Dalam konteks logika dan retorika dapat diartikan bahwa “argumentum ad hominem” merujuk pada sebuah argumen atau serangan yang ditujukan langsung kepada karakter atau sifat pribadi lawan debat, bukan kepada substansi argumen yang sedang dibahas. Ini harus dihindari karena dapat melukai dan menjadi pedang yang sama juga menusuk kita. Argumentum ad hominem tidak hanya tidak etis tetapi juga mengalihkan fokus dari substansi argumen. oleh karena itu dalam berdebat harus menghindari slogan dan retorika Emosional. Artinya debater seharusnya tidak hanya mengandalkan retorika emosional atau slogan tanpa substansi. Sebaliknya, harus fokus pada fakta, data dan logika.
Gunakan Pendekatan Berbasis Ide
Dalam debat pertukaran ide secara positif sangatlah diperlukan. Debater sebaiknya fokus pada pertukaran ide yang positif, membangun argumen mereka sendiri dan merespon argumen lawan dengan memberikan alternatif atau tambahan informasi. Selain itu pada debat harus bisa memahami secara bersama tujuan debat. Hal ini bisa menetapkan tujuan bersama debat untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan solusi yang lebih baik, bukan sekadar mencari pemenang.
Kesimpulan Golan:
Dalam debat yang baik dan benar membutuhkan keterlibatan aktif, sikap terbuka, dan kesediaan untuk belajar hal baru dari lawan debat. Dengan menghindari perilaku yang merendahkan dan dan menjatuhkan lawan debat ini sudah menerapkan prinsip-prinsip etika debat. Masyarakat dapat menciptakan ruang untuk dialog yang produktif, yang pada gilirannya akan memperkaya pemikiran dan pemahaman bersama. Hal ini perlu dilakukan supaya dalam debat tidak menghasilkan ketidakcocokan, keretakan dan perselisihan dibelakang hari. Yuk debat yang santun dan ingat debat hanya menggalih ide dan potensi untuk tujuan bersama. Sehingga tidak terjadi dendam yang timbul diwaktu kedepan. Yuk jadilah kita juga penonton debat yang bijak dan baik serta memahami dengan benar makna debat yang baik dan benar.