Penelitian yang baik harus disusun dengan keterampilan yang baik. Salah satu penelitian mahasiswa yaitu skripsi juga perlu keterampilan. Hal ini sangat berharga untuk menghasilkan skripsi yang sesuai harapan dan mendapatkan nilai yang maksimal. Keterampilan yang dimaksud termasuk kemampuan komunikasi tulis, kemampuan analisis data, pemahaman statistik, dan kemampuan manajemen waktu. Skripsi adalah latihan intensif dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut sehingga akan bermanfaat sepanjang karier seseorang nantinya.
Skripsi adalah proses yang melibatkan pengembangan berbagai keterampilan diantaranya:
A. Pegembangan Keterampilan Penelitian
Penulisan skripsi merupakan salah satu tahap penting dalam pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai keterampilan akademis pada mahasiswa. Salah satu keterampilan utama yang dikembangkan melalui penulisan skripsi adalah keterampilan penelitian. Keterampilan ini mencakup beberapa aspek penting yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Merancang Penelitian yang Tepat
Mahasiswa harus mempelajari cara merancang penelitian yang sesuai dengan topik yang dipilih. Proses ini dimulai dengan merumuskan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik. Dalam tahap ini, mahasiswa juga harus menentukan tujuan penelitian dan merancang hipotesis yang akan diuji. Pemilihan desain penelitian yang tepat (misalnya, eksperimen, survei, studi kasus, atau metode kualitatif lainnya) sangat krusial untuk memastikan bahwa penelitian tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan akurat.
2. Mengumpulkan Data dengan Benar
Pengumpulan data merupakan tahap penting dalam proses penelitian. Mahasiswa perlu mempelajari berbagai teknik pengumpulan data, seperti wawancara, kuesioner, observasi, dan analisis dokumen. Penting bagi mahasiswa untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah valid dan reliabel. Validitas data mengacu pada sejauh mana data tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas mengacu pada konsistensi data tersebut.
3. Menganalisis Data Skripsi
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisis data. Mahasiswa harus mempelajari berbagai metode analisis data, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Analisis data kuantitatif sering kali melibatkan penggunaan statistik, sementara analisis data kualitatif mungkin melibatkan coding dan interpretasi tema. Kemampuan untuk menganalisis data dengan benar sangat penting untuk menarik kesimpulan yang valid dari penelitian yang dilakukan.
4. Mengevaluasi Sumber Informasi
Mahasiswa juga harus mampu mengevaluasi sumber informasi yang digunakan dalam penelitian mereka. Ini meliputi kemampuan untuk menilai kredibilitas dan relevansi sumber informasi, baik itu buku, artikel jurnal, laporan penelitian, atau sumber online. Pemahaman kritis terhadap sumber informasi membantu mahasiswa menghindari penggunaan data atau informasi yang tidak dapat dipercaya atau bias.
5. Memahami Metodologi Penelitian yang Berbeda
Memahami berbagai metodologi penelitian adalah keterampilan yang penting bagi mahasiswa. Mereka harus mengetahui perbedaan antara metodologi kuantitatif dan kualitatif, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain itu, pemahaman tentang berbagai teknik analisis data, seperti regresi, analisis varians, analisis tematik, dan grounded theory, akan memperkaya keterampilan penelitian mahasiswa.
B. Pengembangan Keterampilan Analisis Kritis
Penulisan skripsi merupakan salah satu tugas akhir yang penting dalam proses pendidikan tinggi. Selain menjadi syarat kelulusan, skripsi juga berfungsi sebagai sarana untuk mengasah berbagai keterampilan akademis yang sangat berguna bagi mahasiswa. Salah satu keterampilan utama yang dikembangkan melalui penulisan skripsi adalah keterampilan analisis kritis. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai bagaimana skripsi mendorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
1. Penilaian Data dengan Objektif
Selama proses penulisan skripsi, mahasiswa harus mampu menilai data yang mereka kumpulkan secara objektif. Hal ini berarti mereka perlu memisahkan fakta dari opini dan memastikan bahwa interpretasi mereka tidak dipengaruhi oleh bias pribadi. Kemampuan untuk menilai data secara objektif memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai fenomena yang mereka teliti, yang pada gilirannya menghasilkan kesimpulan yang lebih valid dan dapat diandalkan.
2. Identifikasi Pola dan Hubungan Signifikan
Keterampilan analisis kritis juga melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang signifikan dalam data. Mahasiswa harus mampu mengenali tren, korelasi, atau anomali dalam data mereka. Misalnya, dalam penelitian kuantitatif, ini mungkin melibatkan penggunaan statistik untuk menemukan korelasi antara variabel. Sementara itu, dalam penelitian kualitatif, ini mungkin melibatkan analisis tematik untuk menemukan pola-pola yang berulang dalam wawancara atau observasi. Kemampuan ini penting untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai topik penelitian.
3. Penyusunan Argumen Berdasarkan Temuan
Setelah mengidentifikasi pola dan hubungan dalam data, mahasiswa harus mampu menyusun argumen yang kuat berdasarkan temuan analisis mereka. Ini melibatkan kemampuan untuk menggabungkan bukti-bukti yang ada dan menyajikannya dalam bentuk argumen yang logis dan kohesif. Mahasiswa perlu menjelaskan bagaimana data mendukung hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian mereka. Kemampuan untuk menyusun argumen yang berbasis bukti ini sangat penting dalam dunia akademis dan profesional, di mana keputusan sering kali harus didasarkan pada data yang solid dan analisis yang mendalam.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Bukti
Keterampilan analisis kritis yang dikembangkan melalui penulisan skripsi juga penting dalam pengambilan keputusan. Dalam banyak situasi profesional, keputusan yang baik harus didasarkan pada bukti dan analisis yang tepat. Dengan menguasai keterampilan ini, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang sering membutuhkan kemampuan untuk menilai situasi dengan cepat dan membuat keputusan yang informan dan akurat.
Penulisan skripsi bukan hanya sekadar memenuhi persyaratan akademis, tetapi juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analisis kritis. Melalui proses ini, mereka belajar menilai data secara objektif, mengidentifikasi pola dan hubungan yang signifikan, serta menyusun argumen berdasarkan temuan analisis mereka. Keterampilan-keterampilan ini tidak hanya penting untuk keberhasilan akademis, tetapi juga sangat berharga dalam berbagai konteks profesional. Dengan keterampilan analisis kritis yang kuat, mahasiswa akan lebih siap untuk membuat keputusan yang berdasarkan bukti dan data, yang merupakan kunci keberhasilan dalam dunia yang semakin kompleks dan berbasis informasi.
C. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Tulis
Menulis adalah salah satu komponen penting dalam penulisan skripsi. Proses ini tidak hanya membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akademis mereka, tetapi juga mengembangkan kemampuan komunikasi tulis yang sangat berguna dalam berbagai konteks profesional. Berikut adalah beberapa aspek utama mengenai bagaimana penulisan skripsi mendorong pengembangan kemampuan komunikasi tulis.
1. Menyusun Laporan Penelitian yang Jelas
Mahasiswa harus belajar bagaimana menyusun laporan penelitian yang jelas dan mudah dipahami. Ini melibatkan kemampuan untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang sederhana dan logis. Struktur laporan yang baik biasanya mencakup pengantar yang jelas, tinjauan pustaka yang komprehensif, metodologi yang rinci, hasil yang disajikan secara sistematis, dan diskusi yang mendalam. Kemampuan untuk menyusun laporan penelitian yang jelas membantu mahasiswa menyampaikan temuan mereka secara efektif kepada pembaca, baik itu dosen, rekan mahasiswa, atau komunitas akademik yang lebih luas.
2. Struktur Tulisan yang Teratur
Struktur tulisan yang teratur sangat penting dalam penulisan skripsi. Mahasiswa perlu mengorganisir informasi mereka secara logis sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran mereka dengan mudah. Ini termasuk penggunaan heading dan subheading yang tepat, paragraf yang koheren, dan transisi yang mulus antara bagian-bagian laporan. Struktur yang teratur tidak hanya membuat tulisan lebih mudah dibaca, tetapi juga membantu dalam membangun argumen yang kuat dan kohesif.
3. Penyusunan Laporan Berbasis Bukti
Salah satu aspek kunci dari penulisan skripsi adalah kemampuan untuk menyusun laporan yang berbasis bukti. Mahasiswa harus mengumpulkan dan menganalisis data, kemudian menyajikan temuan mereka dengan dukungan bukti yang kuat. Ini berarti mereka harus mampu mengutip sumber dengan benar, menggunakan data untuk mendukung argumen mereka, dan menyajikan temuan dengan cara yang objektif dan ilmiah. Kemampuan untuk menyusun laporan berbasis bukti adalah keterampilan penting yang sangat dihargai dalam dunia akademik dan profesional.
4. Relevansi dalam Dunia Akademik dan Profesional
Kemampuan komunikasi tulis yang dikembangkan melalui penulisan skripsi sangat relevan dalam dunia akademik dan profesional. Di lingkungan akademik, kemampuan ini memungkinkan mahasiswa untuk menulis makalah penelitian, artikel jurnal, dan proposal penelitian yang berkualitas tinggi. Dalam konteks profesional, kemampuan ini penting untuk menyusun laporan bisnis, proposal proyek, dokumentasi teknis, dan berbagai jenis komunikasi tertulis lainnya. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam bentuk tertulis sangat dihargai oleh pengusaha dan organisasi, karena komunikasi yang jelas dan efektif adalah kunci untuk keberhasilan dalam banyak bidang.
D. Mengembangkan Kemampuan Manajemen Proyek
Penulisan skripsi merupakan tantangan besar yang mengharuskan mahasiswa untuk tidak hanya fokus pada penelitian dan penulisan, tetapi juga pada manajemen proyek yang efektif. Kemampuan manajemen proyek yang baik sangat penting dalam menyelesaikan skripsi tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai bagaimana penulisan skripsi membantu mengembangkan kemampuan manajemen proyek yang bermanfaat di berbagai bidang karier.
1. Merencanakan Langkah-Langkah Penelitian
Menyelesaikan skripsi memerlukan perencanaan yang matang. Mahasiswa harus mampu merencanakan setiap langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian, mulai dari pemilihan topik, pengumpulan data, analisis data, hingga penulisan laporan akhir. Perencanaan yang baik membantu mahasiswa untuk tetap terfokus dan terorganisir, sehingga setiap tahap penelitian dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2. Mengatur Jadwal
Salah satu kunci keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi adalah kemampuan untuk mengatur jadwal. Mahasiswa harus membuat timeline yang realistis dan terperinci, yang mencakup tenggat waktu untuk setiap tahap penelitian. Mengatur jadwal yang baik membantu mahasiswa untuk menghindari penundaan dan memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. Selain itu, kemampuan untuk mengatur jadwal juga melibatkan disiplin diri dan kemampuan untuk mengelola waktu dengan efektif.
3. Mengidentifikasi Risiko
Setiap proyek, termasuk penulisan skripsi, memiliki potensi risiko yang dapat menghambat kemajuan. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi risiko-risiko ini sejak awal dan merencanakan strategi untuk mengatasinya. Risiko tersebut bisa berupa keterlambatan dalam pengumpulan data, kesulitan dalam analisis data, atau hambatan teknis lainnya. Dengan mengidentifikasi risiko sejak awal, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dan mengembangkan rencana cadangan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul.
4. Mengatasi Hambatan
Kemampuan untuk mengatasi hambatan adalah bagian penting dari manajemen proyek. Selama proses penulisan skripsi, mahasiswa mungkin menghadapi berbagai hambatan, seperti kesulitan dalam mengakses sumber informasi, masalah dengan perangkat lunak analisis data, atau kurangnya waktu karena tugas-tugas lain. Mengatasi hambatan memerlukan kreativitas, ketekunan, dan kemampuan untuk berpikir secara kritis. Mahasiswa yang mampu mengatasi hambatan dengan baik akan lebih siap menghadapi tantangan dalam karier mereka di masa depan.
5. Relevansi di Berbagai Bidang Karier
Kemampuan manajemen proyek yang dikembangkan melalui penulisan skripsi sangat relevan di berbagai bidang karier. Di lingkungan profesional, kemampuan untuk merencanakan, mengatur jadwal, mengidentifikasi risiko, dan mengatasi hambatan sangat dihargai. Misalnya, dalam bidang bisnis, kemampuan ini penting untuk mengelola proyek, mengkoordinasikan tim, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Dalam bidang teknologi, kemampuan ini membantu dalam pengembangan produk dan manajemen proses. Dengan menguasai kemampuan manajemen proyek, mahasiswa akan lebih siap menghadapi berbagai tuntutan dalam karier mereka.
E. Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Penulisan skripsi adalah proses yang menantang dan kompleks yang memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang baik. Mahasiswa dihadapkan pada berbagai masalah penelitian yang harus diidentifikasi dan diatasi dengan pendekatan yang tepat. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana penulisan skripsi membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang kritis dan kreatif, yang sangat bermanfaat di berbagai bidang karier.
1. Mengidentifikasi Masalah Penelitian yang Relevan
Salah satu langkah awal dalam penulisan skripsi adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang relevan dan signifikan. Mahasiswa harus mampu mengajukan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik yang mencerminkan isu-isu penting dalam bidang studi mereka. Kemampuan ini melibatkan pemikiran kritis untuk mengevaluasi literatur yang ada dan mengidentifikasi celah atau area yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Mengidentifikasi masalah penelitian yang tepat adalah dasar untuk pengembangan skripsi yang solid dan berkontribusi pada pengetahuan dalam bidang tersebut.
2. Merancang Pendekatan untuk Memecahkan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah penelitian, mahasiswa harus merancang pendekatan yang efektif untuk memecahkannya. Ini melibatkan pemilihan metode penelitian yang sesuai, perencanaan langkah-langkah pengumpulan dan analisis data, serta pengembangan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan diuji. Kemampuan untuk merancang pendekatan yang sistematis dan logis adalah keterampilan penting dalam pemecahan masalah. Ini membantu mahasiswa untuk memastikan bahwa mereka dapat mengumpulkan data yang relevan dan menganalisisnya dengan cara yang menghasilkan temuan yang valid dan bermanfaat.
3. Menghadapi Tantangan Selama Proses Penelitian
Selama proses penulisan skripsi, mahasiswa sering kali menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Ini mungkin termasuk kesulitan dalam mengakses data, keterbatasan waktu, atau masalah teknis dengan alat penelitian. Mahasiswa harus mampu mengatasi tantangan ini dengan kreativitas dan ketekunan. Misalnya, jika data yang diperlukan sulit diperoleh, mahasiswa mungkin perlu mencari sumber data alternatif atau merancang metode pengumpulan data yang berbeda. Kemampuan untuk beradaptasi dan menemukan solusi terhadap masalah yang muncul adalah bagian penting dari pemecahan masalah yang efektif.
4. Mengembangkan Kemampuan Kritis dan Kreatif
Pemecahan masalah dalam penulisan skripsi mengembangkan kemampuan kritis dan kreatif mahasiswa. Pemikiran kritis diperlukan untuk mengevaluasi informasi, membuat keputusan berdasarkan bukti, dan mengidentifikasi solusi yang paling efektif. Sementara itu, kreativitas diperlukan untuk mengembangkan pendekatan baru dan inovatif dalam penelitian. Kemampuan ini sangat berharga tidak hanya dalam akademik, tetapi juga dalam dunia profesional, di mana masalah yang kompleks sering kali memerlukan solusi yang tidak konvensional dan inovatif.
F. Mengembangkan Kemampuan Manajemen Waktu
Penulisan skripsi adalah salah satu tugas akademis yang paling menantang dan membutuhkan manajemen waktu yang efektif. Mahasiswa harus mengatur waktu mereka dengan cermat untuk memastikan setiap tahap penelitian dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai bagaimana penulisan skripsi membantu mengembangkan kemampuan manajemen waktu yang sangat berguna di berbagai bidang karier.
1. Mengatur Jadwal untuk Berbagai Tahap Penelitian
Penulisan skripsi melibatkan beberapa tahap yang masing-masing membutuhkan waktu dan perhatian khusus. Tahapan ini meliputi perencanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan akhir. Mahasiswa harus mampu membuat jadwal yang realistis dan terperinci untuk setiap tahap ini. Dengan mengatur jadwal yang baik, mahasiswa dapat memastikan bahwa mereka memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan setiap bagian dari skripsi mereka tanpa tergesa-gesa.
2. Perencanaan yang Matang
Perencanaan yang matang adalah kunci untuk manajemen waktu yang efektif. Mahasiswa perlu merencanakan langkah-langkah yang diperlukan sejak awal dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap aktivitas. Ini termasuk waktu untuk membaca literatur, melakukan eksperimen atau wawancara, menganalisis data, dan menulis serta merevisi dokumen. Perencanaan yang baik membantu mahasiswa untuk tetap fokus dan menghindari penundaan.
3. Mengatur Prioritas
Mengatur prioritas adalah bagian penting dari manajemen waktu. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi tugas-tugas yang paling penting dan mendesak, dan menyelesaikannya terlebih dahulu. Ini mungkin melibatkan membuat daftar tugas harian atau mingguan dan menentukan prioritas berdasarkan tenggat waktu dan tingkat kepentingannya. Dengan mengatur prioritas, mahasiswa dapat memastikan bahwa tugas-tugas utama diselesaikan tepat waktu.
4. Menghindari Penundaan
Penundaan adalah salah satu hambatan terbesar dalam menyelesaikan skripsi. Mahasiswa perlu mengembangkan disiplin diri untuk menghindari penundaan dan tetap berpegang pada jadwal yang telah dibuat. Ini mungkin melibatkan mengatur waktu belajar yang konsisten, membuat target harian atau mingguan, dan menggunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro atau blok waktu. Menghindari penundaan membantu mahasiswa untuk tetap produktif dan mengurangi stres menjelang tenggat waktu.
5. Relevansi dalam Karier Profesional
Kemampuan manajemen waktu yang dikembangkan melalui penulisan skripsi sangat relevan dalam dunia profesional. Di tempat kerja, karyawan sering dihadapkan pada berbagai tugas dan tanggung jawab yang memerlukan manajemen waktu yang efektif. Kemampuan untuk mengatur jadwal, merencanakan, mengatur prioritas, dan menghindari penundaan adalah keterampilan yang sangat dihargai di berbagai bidang karier. Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, individu dapat bekerja lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.
G. Mengembangkan Kemampuan Kritis dan Kemandirian
Penulisan skripsi merupakan bagian penting dari pendidikan tinggi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang sangat berharga. Di antaranya, kemampuan berpikir kritis dan kemandirian adalah dua aspek utama yang sangat ditekankan selama proses ini. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana penulisan skripsi membantu mengembangkan kemampuan kritis dan kemandirian yang berguna di berbagai bidang karier.
1. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Penulisan skripsi menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis dalam berbagai aspek penelitian. Kemampuan berpikir kritis melibatkan beberapa hal berikut:
- Menilai Informasi. Mahasiswa harus mampu mengevaluasi sumber informasi yang mereka gunakan dalam penelitian mereka. Ini termasuk menilai kredibilitas dan relevansi literatur, serta kemampuan untuk mengidentifikasi bias atau kelemahan dalam studi sebelumnya.
- Mengevaluasi Teori. Selain menilai informasi, mahasiswa juga perlu mengevaluasi teori-teori yang relevan dengan topik penelitian mereka. Mereka harus mampu memahami dan menilai kelebihan dan kekurangan dari teori-teori ini, serta bagaimana teori-teori tersebut dapat diterapkan atau diuji dalam konteks penelitian mereka.
- Menginterpretasi Temuan. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, mahasiswa harus mampu menginterpretasikan temuan mereka secara objektif. Ini berarti mereka harus mampu menarik kesimpulan yang valid dari data mereka dan menilai implikasi dari temuan tersebut dalam konteks teori dan literatur yang ada.
2. Mendorong Kemandirian
Penulisan skripsi juga mendorong kemandirian dalam beberapa cara berikut:
- Mengambil Inisiatif. Mahasiswa harus mengambil inisiatif dalam setiap tahap penelitian mereka, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, hingga penulisan. Ini melibatkan pengambilan keputusan yang mandiri dan tanggung jawab penuh atas penelitian mereka sendiri.
- Merencanakan Penelitian. Kemandirian dimulai dengan perencanaan penelitian. Mahasiswa harus mampu merumuskan pertanyaan penelitian, menentukan metodologi yang sesuai, dan mengatur jadwal penelitian tanpa pengawasan langsung dari dosen pembimbing.
- Melaksanakan Penelitian. Selama proses pengumpulan data, mahasiswa harus bekerja secara mandiri untuk mengumpulkan data yang relevan, apakah melalui survei, wawancara, observasi, atau metode lainnya. Mereka juga harus mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama proses ini.
- Mengevaluasi Penelitian. Setelah mengumpulkan data dan melakukan analisis, mahasiswa harus mampu mengevaluasi hasil penelitian mereka sendiri. Ini termasuk menilai validitas dan reliabilitas data, serta membuat revisi atau penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
3. Relevansi dalam Karier Profesional
Kemampuan berpikir kritis dan kemandirian yang dikembangkan melalui penulisan skripsi sangat relevan dalam dunia profesional. Di berbagai bidang karier, kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis dan bekerja secara mandiri sangat dihargai. Beberapa contohnya meliputi:
- Pengambilan Keputusan. Kemampuan berpikir kritis memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang berdasarkan bukti dan analisis yang mendalam, yang sangat penting dalam bidang seperti manajemen, konsultasi, dan penelitian.
- Proyek Independen. Banyak pekerjaan membutuhkan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan proyek secara mandiri, baik itu dalam pengembangan produk, penelitian pasar, atau proyek kreatif lainnya.
Pengembangan keterampilan ini adalah salah satu aspek paling berharga dari menyelesaikan skripsi. Selain dari penguasaan materi dan pembuktian kemampuan, keterampilan yang dikembangkan dalam proses ini akan membantu mahasiswa berhasil dalam pendidikan tinggi dan berkontribusi dalam karier profesional di masa depan. Dengan kata lain, skripsi adalah pelatihan intensif yang membantu mahasiswa tumbuh dan berkembang sebagai individu yang kompeten dan siap menghadapi dunia nyata. Apabila ada yang mau dikonsultasikan mengenai skripsi silahkan hubungi Golan Education.