Pengujian perangkat lunak adalah tahap krusial dalam pengembangan perangkat lunak untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan bebas dari kesalahan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Pastinya dalam melakukan pengujian kita harus tahu bagaimana cara menguji dan apa yang harus kita lakukan. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak sering kita dengar istilah blackbox testing whitebox testing. Tetapi sebelum membahas blackbox dan whitebox testing, kita pahami dulu apa itu pengujian perangkat lunak. Berikut silahkan tonton penjelasan mengenai pengujian perangkat lunak:
Jenis Pengujian
Ada berbagai metode pengujian yang digunakan oleh para profesional TI, dua di antaranya adalah blackbox testing dan whitebox testing. Meskipun keduanya bertujuan untuk mendeteksi bug dan memastikan kualitas perangkat lunak, pendekatan yang mereka gunakan sangat berbeda. Berikut adalah perbandingan antara kedua metode ini beserta contohnya dalam dunia IT.
Blackbox Testing
Definisi:
Blackbox testing adalah metode pengujian perangkat lunak di mana penguji tidak mengetahui struktur internal, kode, atau implementasi dari sistem yang diuji. Pengujian ini berfokus pada fungsionalitas perangkat lunak dengan memberikan input dan memeriksa output tanpa mempertimbangkan bagaimana output tersebut dihasilkan.
Tujuan:
- Memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
- Memeriksa apakah semua fitur utama bekerja dengan benar.
- Mengidentifikasi ketidaksesuaian antara spesifikasi dan implementasi.
Contoh:
Sebuah aplikasi e-commerce sedang diuji. Penguji menggunakan blackbox testing untuk memverifikasi bahwa:
- Pengguna dapat berhasil mendaftar dan masuk ke dalam akun mereka.
- Produk dapat ditambahkan ke keranjang belanja dan diproses melalui pembayaran.
- Sistem mengirimkan konfirmasi pembelian via email setelah transaksi berhasil.
Dalam pengujian ini, penguji memberikan input (misalnya, data pengguna untuk pendaftaran, informasi kartu kredit untuk pembayaran) dan memeriksa outputnya (misalnya, berhasilnya pendaftaran, konfirmasi pembayaran). Penguji tidak perlu mengetahui bagaimana kode di balik layar bekerja untuk memproses tindakan tersebut.
untuk lebih jelas mengenai bentuk pengujiannya silahkan tonton video berikut ini lengkap dengan penjelasan dan contoh:
Whitebox Testing
Definisi:
Whitebox testing, juga dikenal sebagai clear box testing atau glass box testing, adalah metode pengujian perangkat lunak di mana penguji memiliki pengetahuan tentang struktur internal dan kode dari sistem yang diuji. Pengujian ini lebih teknis dan berfokus pada logika dan alur program.
Tujuan:
- Memastikan bahwa semua jalur logika dalam kode dieksekusi setidaknya sekali.
- Memeriksa struktur kontrol program, seperti loop, kondisi if-else, dan fungsi.
- Mengidentifikasi kerentanan keamanan dan bug yang mungkin tersembunyi dalam kode.
Contoh:
Pengujian whitebox dilakukan pada modul pembayaran aplikasi e-commerce yang sama. Penguji dengan latar belakang pengembangan perangkat lunak memeriksa:
- Kode sumber untuk memastikan tidak ada celah keamanan dalam pengolahan informasi kartu kredit.
- Algoritma validasi kartu kredit untuk memverifikasi bahwa semua kondisi dan skenario pengecekan telah diimplementasikan dengan benar.
- Struktur logika dalam fungsi penghitung harga total, memastikan bahwa diskon, pajak, dan biaya pengiriman dihitung dengan akurat.
Dalam pengujian ini, penguji menganalisis kode dan jalur logika untuk memastikan bahwa semua bagian program bekerja sebagaimana mestinya dan tidak ada kesalahan logika atau keamanan.
Untuk lebih jelas mengenai whitebox testing dan juga contohnya silahkan tonton video berikut:
Perbandingan Utama
Pengetahuan tentang Sistem:
- Blackbox Testing: Tidak memerlukan pengetahuan tentang struktur internal atau kode.
- Whitebox Testing: Memerlukan pengetahuan mendalam tentang struktur internal dan kode.
Dari Sisi Pendekatan:
- Blackbox Testing: Berfokus pada pengujian fungsionalitas perangkat lunak dari perspektif pengguna akhir.
- Whitebox Testing: Berfokus pada pengujian logika internal dan struktur kode.
Dari Sisi Teknik:
- Blackbox Testing: Termasuk pengujian fungsional, pengujian sistem, pengujian penerimaan, dan pengujian regresi.
- Whitebox Testing: Termasuk pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian jalur, dan pengujian keamanan.
Kesimpulan Golan:
Baik blackbox testing maupun whitebox testing memiliki peran penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Blackbox testing lebih berfokus pada pengalaman pengguna dan memastikan bahwa semua fitur berfungsi sebagaimana mestinya tanpa mengetahui detail teknis. Sementara itu, whitebox testing memberikan pandangan mendalam terhadap struktur internal dan logika kode untuk mengidentifikasi bug dan kerentanan yang mungkin tidak terlihat dari luar. Kombinasi dari kedua metode ini akan memberikan cakupan pengujian yang komprehensif dan membantu dalam menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dan bebas dari kesalahan.